Dalam dunia peternakan modern, penggunaan teknologi elektronika semakin berperan penting dalam menunjang produktivitas dan efisiensi, salah satunya melalui sistem kontrol otomatis inkubator ayam. Inkubator berfungsi untuk menciptakan lingkungan buatan yang stabil dan optimal agar telur ayam dapat menetas tanpa indukan. Proses ini sangat bergantung pada kondisi suhu dan kelembaban yang konsisten, sehingga dibutuhkan sistem pengendali otomatis yang presisi. Dengan memanfaatkan berbagai sensor seperti sensor suhu (misalnya LM35 atau DHT11) dan sensor kelembaban, serta perangkat output seperti pemanas, kipas, dan penyemprot air, sistem inkubator dapat dikendalikan secara elektronik. Teknologi ini biasanya melibatkan penggunaan mikrokontroler atau rangkaian berbasis Op-Amp dan transistor yang bertugas membaca data sensor dan mengaktifkan aktuator secara otomatis. Penerapan sistem ini tidak hanya meningkatkan tingkat keberhasilan penetasan, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pengawasan manual.
Mengaktifkan aktuator seperti pemanas, kipas, atau penyemprot air berdasarkan data sensor.
Meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses inkubasi dengan sistem otomatis yang dapat bekerja tanpa pengawasan terus-menerus.
Memberikan pemahaman praktis tentang penerapan sistem kontrol elektronik dalam bidang peternakan.
A. Alat
1. Baterai
Spesifikasi dan Pinout Baterai
Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v
Output voltage: dc 1~35v
Max. Input current: dc 14a
Charging current: 0.1~10a
Discharging current: 0.1~1.0a
Balance current: 1.5a/cell max
Max. Discharging power: 15w
Max. Charging power: ac 100w / dc 250w
Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s
Ukuran: 126x115x49mm
Berat: 460gr
B. Bahan
1. Resistor
2. OP AMP
3. Dioda 1N4002
4. Ground
- Type - NPN
- Collector-Emitter Voltage: 35 V
- Collector-Base Voltage: 35 V
- Emitter-Base Voltage: 5 V
- Collector Current: 2.5 A
- Collector Dissipation - 10 W
- DC Current Gain (hfe) - 100 to 200
- Transition Frequency - 160 MHz
- Operating and Storage Junction Temperature Range -55 to +150 °C
- Package - TO-126
Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 100°C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C, dan dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian kontrol yang sangat mudah
A. Resistor
Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika (V=I R).
Jenis Resistor yang digunakan disini adalah Fixed Resistor, dimana merupakan resistor dengan nilai tetap terdiri dari film tipis karbon yang diendapkan subtrat isolator kemudian dipotong berbentuk spiral. Keuntungan jenis fixed resistor ini dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah.
Cara menghitung nilai resistor:
B. Transistor NPN
Transistor adalah sebuah komponen di dalam elektronika yang diciptakan dari bahan-bahan semikonduktor dan memiliki tiga buah kaki. Masing-masing kaki disebut sebagai basis, kolektor, dan emitor.
1. Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.
2. Kolektor (C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari dalam transistor.
3. Basis (B) berguna untuk mengatur arah gerak muatan negatif yang keluar dari transistor melalui kolektor.
Berfungsi sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Selain itu, transistor biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titik jenuh. Pada titik jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor.
Rumus rumus transistor :
- Bi-Polar Transistor
- DC Current Gain (hFE) is 800 maximum
- Continuous Collector current (IC) is 100mA
- Emitter Base Voltage (VBE) is > 0.6V
- Base Current(IB) is 5mA maximum
FIXED BIAS
Rangkaian transistor NPN dengan fixed bias bekerja dengan mengatur arus dan tegangan melalui komponen-komponen seperti transistor NPN, resistor basis (RB), dan resistor kolektor (RC) yang terhubung ke sumber tegangan DC (VCC). Dalam rangkaian ini, basis transistor diberi tegangan melalui RB, menciptakan tegangan basis-emitor (VBE) sekitar 0.7V, sehingga transistor berada dalam kondisi aktif. Arus basis (IB) yang mengalir ditentukan oleh VCC dan RB. Arus kolektor (IC) diperbesar oleh faktor penguatan arus transistor (β), sehingga IC = β * IB. Tegangan kolektor-emitor (VCE) dihitung dengan mengurangkan tegangan jatuh pada RC dari VCC, yaitu VCE = VCC - IC * RC. Transistor dapat beroperasi dalam kondisi aktif (menguatkan sinyal), saturasi (sakelar tertutup), atau cut-off (sakelar terbuka), tergantung pada arus basisnya. Rangkaian ini sederhana namun memiliki stabilitas termal yang buruk dan kurang cocok untuk aplikasi yang memerlukan penguatan tinggi dan stabilitas baik.
C. Infrared Sensor
Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier). Bentuk dan Konfigurasi Pin IR Detector Photomodules TSOP.
Prinsip Kerja Sensor Infrared
Grafik menunjukkan hubungan antara resistansi dan jarak potensial
untuk sensitivitas rentang antara pemancar dan penerima inframerah.
Resistor yang digunakan pada sensor mempengaruhi intensitas cahaya
inframerah keluar dari pemancar. Semakin tinggi resistansi yang
digunakan, semakin pendek jarak IR Receiver yang mampu mendeteksi sinar
IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang
lebih rendah dari IR Transmitter. Sementara semakin rendah resistansi
yang digunakan, semakin jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi sinar IR
yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang
lebih tinggi dari IR Transmitter.
- Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
- Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 º.
- Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
- Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
- Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
- Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
- Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
- Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
- Kalibrasi dalam satuan derajat celcius.
- Lineritas +10 mV/ º C.
- Arus yang mengalir kurang dari 60 μA
- Dioperasikan pada catu daya 4 V – 30 V.
- Range +2 º C – 150 º C.
- Akurasi 0,5 º C pada suhu ruang.
- Suhu lingkungan di deteksi menggunakan bagian IC yang peka terhadap suhu
Jika dilihat pada grafik, ketika suhu semakin meningkat maka tegangan yang dihasilkan pun semakin besar, dimana setiap perubahan 1º C akan menghasilkan perubahan tegangan output sebesar 10mV
Load cell adalah sensor atau transduser yang digunakan untuk mengukur gaya atau berat dengan mengubah tekanan mekanik menjadi sinyal listrik. Load cell bekerja berdasarkan prinsip regangan (strain gauge), di mana saat beban diberikan, elemen di dalam sensor mengalami deformasi yang sangat kecil, lalu menghasilkan perubahan resistansi. Perubahan resistansi ini kemudian dikonversi menjadi sinyal tegangan listrik yang sangat kecil, biasanya dalam bentuk output analog miliVolt (mV), dan perlu diperkuat menggunakan penguat (amplifier) seperti HX711 untuk dibaca oleh mikrokontroler.
Load cell memiliki respons linier terhadap beban, artinya semakin besar beban yang diberikan, semakin besar pula output tegangan yang dihasilkan. Sensor ini sangat sensitif dan akurat, dengan kemampuan merespon perubahan beban dalam waktu nyata (real-time), sehingga cocok digunakan dalam sistem penimbangan otomatis, alat ukur massa, atau pengontrol inkubator ayam untuk mendeteksi keberadaan atau berat telur.
- Gain sangat besar (AOL >>). Penguatan open loop adalah sangat besar karena feedback-nya tidak ada atau RF = tak terhingga, serta pada rentang frekuensi yang luas.
- Impedansi input sangat besar (Zi >>). Impedansi input adalah sangat besar sehingga arus input ke rangkaian dalam op-amp sangat kecil sehingga tegangan input sepenuhnya dapat dikuatkan.
- Impedansi output sangat kecil (Zo <<).
Detektor Inverting
Detektor inverting menggunakan konfigurasi inverting amplifier pada rangkaian Op-Amp, di mana sinyal dari sensor atau input diberikan ke kaki inverting (−) Op-Amp melalui resistor. Kaki non-inverting (+) dihubungkan ke ground atau referensi tegangan tetap. Rangkaian ini menghasilkan output yang berlawanan fasa dengan input, artinya jika sinyal input naik, maka output akan turun, dan sebaliknya. Penguatan dari rangkaian ditentukan oleh perbandingan antara resistor umpan balik () dan resistor input () dengan rumus . Konfigurasi inverting sering digunakan untuk deteksi sinyal negatif atau untuk membalik sinyal sensor sebelum dikendalikan lebih lanjut oleh sistem.
Detektor Non-Inverting
Detektor non-inverting menggunakan konfigurasi non-inverting amplifier, di mana sinyal dari sensor langsung masuk ke kaki non-inverting (+) Op-Amp. Kaki inverting (−) dihubungkan ke ground melalui pembagi tegangan dari dua resistor. Rangkaian ini menghasilkan output yang sefasa dengan input, artinya arah perubahan tegangan input akan searah dengan output. Penguatan ditentukan oleh rumus . Detektor non-inverting cocok digunakan saat sinyal dari sensor ingin diperkuat tanpa dibalik fasanya, misalnya untuk mendeteksi suhu, cahaya, atau kelembaban yang semakin tinggi dan langsung mengaktifkan aktuator seperti kipas atau pompa air.
download file rangkaian [disini]
download file infraed sensor library [disini]
Komentar
Posting Komentar