Greenhouse atau rumah kaca merupakan suatu sistem pertanian modern yang dirancang untuk menciptakan kondisi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan tanaman. Dengan teknologi kontrol otomatis, suhu, kelembaban, pencahayaan, dan aliran udara dalam greenhouse dapat diatur secara presisi guna meningkatkan efisiensi pertanian dan hasil panen. Sistem kontrol greenhouse menjadi solusi penting dalam menghadapi perubahan iklim dan keterbatasan lahan, terutama untuk budidaya tanaman hortikultura. Oleh karena itu, pengembangan sistem kontrol yang andal dan efisien sangat diperlukan untuk mendukung pertanian berkelanjutan di masa depan.
DC
Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besar tengangan
pada suatu komponen. Cara pemakaiannya adalah dengan memparalelkan kaki2
Voltmeter dengan komponen yang akan diuji tegangannya.
Berikut adalah Spesifikasi dan keterangan Probe DC Volemeter
Generator Daya
1) Baterai
Baterai
merupakan sebuah alat yang mengubah energi kimia yang tersimpan menjadi
energi listrik. Pada percobaan kali ini, baterai berfungsi sebagai
sumber daya atau.
Spesifikasi dan Pinout Baterai
Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v
Output voltage: dc 1~35v
Max. Input current: dc 14a
Charging current: 0.1~10a
Discharging current: 0.1~1.0a
Balance current: 1.5a/cell max
Max. Discharging power: 15w
Max. Charging power: ac 100w / dc 250w
Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s
Ukuran: 126x115x49mm
Berat: 460gr
2) Power Suply
Pencatu daya atau pemasok daya adalah alat listrik yang memasok tenaga listrik ke suatu beban listrik.
Fungsi utama catu daya adalah untuk mengubah arus listrik dari sumber
menjadi tegangan, arus, dan frekuensi yang benar untuk memberi daya pada
beban (load).
Resistor
adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau
hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus
listrik dalam suatu rangkaian Elektronika (V=I R).
Cara menghitung nilai resistor:
Tabel warna
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
Spesifikasi Resistor
2) Dioda
Dioda adalah
komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang
memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju)
dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Dioda
dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. Dioda
sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna,
melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks
yang tidak linier dan sering kali tergantung pada teknologi atau
material yang digunakan serta parameter penggunaan. Beberapa jenis dioda
juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan
penyearahan.
Spesifikasi
Untuk
menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik
dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai
penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2
Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip
kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu
dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n
(Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.
3) Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang
dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus,
stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi
semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau
tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Merupakan
transistor tipe NPN yang digunakan untuk switching agar mengaktifkan
kontak relay dan relay tersebut akan memberikan kontak pada motor DC dan
output lainnya.
Spesifikasi Transistor:
Bi-Polar Transistor
DC Current Gain (hFE) is 800 maximum
Continuous Collector current (IC) is 100mA
Emitter Base Voltage (VBE) is > 0.6V
Base Current(IB) is 5mA maximum
4) Op Amp - LM741
Op-Amp
adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat
Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda,
Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga
memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada
rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau
Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
Konfigurasi PIN LM741
Spesifikasi:
Komponen Input
1) Switch atau Button
Switch adalah suatu komponen jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa perangkat untuk meneruskan data ke perangkat yang dituju.
Pinout
Spesifikasi:
2) Sensor Touch
Merupakan sensor yang mendeteksi sentuhan. Sensor
Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh,
seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya.
Sensor Sentuh ini dikenal juga sebagai Sensor Taktil.
Pin Out
Spesifikasi:
Grafik Respon Sensor Touch
3) Sensor Sound
Sensor Suara adalah
sensor yang memiliki cara kerja merubah besaran suara menjadi besaran
listrik. Pada dasarnya prinsip kerja pada alat ini hampir mirip dengan
cara kerja sensor sentuh pada perangkat seperti telepon genggam, laptop,
dan notebook. Sensor ini bekerja berdasarkan besar kecilnya kekuatan
gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan
bergeraknya membran sensor yang memiliki kumparan kecil dibalik membran
tersebut naik dan turun. Kecepatan gerak kumparan tersebut menentukan
kuat lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya.
Pin OUT
Spesifikasi
Working voltage: DC 3.3-5V
Dimensions: 45 x 17 x 9 mm
Signal output indication
Single channel signal output
With the retaining bolt hole, convenient installation
Outputs low level and the signal light when there is sound
Grafik Respons Sensor Sound
4) Sensor Ultraviolet (APDS – 9002)
Sensor Ultraviolet adalah sensor yang mendeteksi adanya cahaya terang dan gelap.
Pinout
Spesifikasi
Grafik Respon Sensor
5) Sensor Piezzo
Sensor Poiezzo adalah sensor pendeteksi adanya perubahan tekanan dan percepatan.
Spesifikasi:
Working Voltage: 3.3V or 5V
Working Current: <1mA
Operating Temperature Range: -10 ~ + 70
Pinout
Grafik Respon Sensor
6) Sensor Kelembaban
Sensor
kelembaman adalah sensor yang dapat mengukur dua parameter lingkungan
sekaligus, yakni suhu dan kelembaban udara (humidity). Dalam sensor ini
terdapat sebuah thermistor tipe NTC (Negative Temperature Coefficient)
untuk mengukur suhu, sebuah sensor kelembaban tipe resisitif dan sebuah
mikrokontroller 8-bit yang mengolah kedua sensor tersebut dan mengirim
hasilnya ke pin output dengan format single-wire bi-directional (kabel
tunggal dua arah).
Spesifikasi :
Output analog
Sensor kelembaban relatif
Akurasi kelembaban: ± 3% rh.
Pasokan 2,7 vdc sampai 5,5 vdc.
Smd.tertutup, dengan / tanpa filter hidrofobik
Pinout
Grafik Respons Sensor
7) Logicstate
Gerbang
Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan
input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan
biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean
sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk
proses berikutnya.
Pinout
Komponen Output
1) LED
Lampu LED adalah produk diode pancaran cahaya (LED) yang disusun menjadi sebuah lampu.
Lampu LED memiliki usia pakai dan efisiensi listrik beberapa kali lipat
lebih baik daripada lampu pijar dan tetap jauh lebih efisien daripada
lampu neon, beberapa chip bahkan dapat menghasilkan lebih dari 300 lumen
per watt.
Pinout
Tegangan LED menurut warna yang dihasilkan:
Infra merah : 1,6 V.
Merah : 1,8 V – 2,1 V.
Oranye : 2,2 V.
Kuning : 2,4 V.
Hijau : 2,6 V.
Biru : 3,0 V – 3,5 V.
Putih : 3,0 – 3,6 V.
Ultraviolet : 3,5 V.
Spesifikasi LED:
2) Relay
Relai atau sambung-lepas adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak sakelar. Susunan paling sederhana terdiri dari kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi.
Spesifikasi
Relay umumnya adalah tegangan input 5 VDC, 12 VDC atau 48 VDC. Untuk common dan NO NC umumnya 220 vac dengan arus kerja 10 A.
Konfigurasi pin Relay dihubungkan ke 5V
GND dihubungkan ke GND
IN1/Data dihubungkan ke pin 2
Pinout
3) Motor
Motor
Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi
listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga
dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor
memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC
(Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini
biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang
menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor
Listrik DC.
Spesifikasi
Pinout
Grafik Respons:
4) Ground
Grounding adalah sistem dalam bidang teknik kelistrikan, istilah pembumian listrik mengacu pada sambungan suatu peralatan atau instalasi listrik pada tanah (bumi) sehingga dapat mengamankan manusia dari sengatan listrik, dan mengamankan komponen-komponen instalasi dari bahaya tegangan arus abnormal.
Sistem
ground yang merupakan sebuah titik referensi tegangan yang memiliki
nilai “nol”. Titik “nol” pada listrik AC & DC Untuk rangkaian DC,
ground merupakan jalur kabel listrik yang berhubungan dengan kutub
negatif (-) dari baterai/accu. Atau dengan kata lain ground ini
digunakan untuk meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa
dari kebocoran tegangan atau arus pada rangkaian.
1) Resistor Simbol : Resistor
adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau
hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus
listrik dalam suatu rangkaian Elektronika (V=I R). Jenis Resistor yang digunakan disini adalah Fixed Resistor, dimana merupakan resistor dengan nilai tetap terdiri
dari film tipis karbon yang diendapkan subtrat isolator kemudian
dipotong berbentuk spiral. Keuntungan jenis fixed resistor ini dapat
menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah. Cara menghitung nilai resistor: Tabel warna Contoh : Gelang ke 1 : Coklat = 1 Gelang ke 2 : Hitam = 0 Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105 Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10% Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
2) Dioda
Spesifikasi
Dioda
adalah komponen yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai
fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat
arus listrik dari arah sebaliknya. Sebuah Dioda dibuat dengan
menggabungkan dua bahan semi-konduktor tipe-P dan semi-konduktor tipe-N.
Ketika dua bahan ini digabungkan, terbentuk lapisan kecil lain di
antaranya yang disebut depletion layer. Ini karena lapisan tipe-P
memiliki hole berlebih dan lapisan tipe-N memiliki elektron berlebih dan
keduanya mencoba berdifusi satu sama lain membentuk penghambat
resistansi tinggi antara kedua bahan seperti pada gambar di bawah ini.
Lapisan penyumbatan ini disebut depletion layer.
Ketika
tegangan positif diterapkan ke Anoda dan tegangan negatif diterapkan ke
Katoda, dioda dikatakan dalam kondisi bias maju. Selama keadaan ini
tegangan positif akan memompa lebih banyak hole ke daerah tipe-P dan
tegangan negatif akan memompa lebih banyak elektron ke daerah tipe-N
yang menyebabkan depletion layer hilang sehingga arus mengalir dari
Anoda ke Katoda. Tegangan minimum yang diperlukan untuk membuat dioda
bias maju disebut forward breakdown voltage.
Jika
tegangan negatif diterapkan ke anoda dan tegangan positif diterapkan ke
katoda, dioda dikatakan dalam kondisi bias terbalik. Selama keadaan ini
tegangan negatif akan memompa lebih banyak elektron ke material tipe-P
dan material tipe-N akan mendapatkan lebih banyak hole dari tegangan
positif yang membuat depletion layer lebih besar dan dengan demikian
tidak memungkinkan arus mengalir melaluinya. Kondisi ini hanya terjadi
pada dioda yang ideal, kenyataannya arus yang kecil tetap dapat mengalir
pada bias terbalik dioda.
Dioda dapat dibagi menjadi beberapa jenis:
1. Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah arus AC ke arus DC.
2. Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil tegangan.
3. Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan.
4. Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya.
5. Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali.
Untuk menentukan arus zenner berlaku persamaan:
Keterangan:
Pada
grafik terlihat bahwa pada tegangan dibawah ambang batas tegangan
mundur (reverse) sebuah dioda akan tembus (menghantar) dan tidak bisa
menahan lagi. Batas ini disebut dengan area tegangan breakdown dioda.
Kondisi dioda pada area ini adalah tembus atau menghantar dan tidak
menghambat. Kemudian pada level tegangan diantara tegangan breakdown dan
tegangan forward terdapat area tegangan reverse dan tegangan cut off.
Pada area ini kondisi dioda adalah menahan atau tidak mengalirkan arus
listrik.
3) Transistor
Transistor
adalah sebuah komponen di dalam elektronika yang diciptakan dari
bahan-bahan semikonduktor dan memiliki tiga buah kaki. Masing-masing
kaki disebut sebagai basis, kolektor, dan emitor.
1. Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.
2. Kolektor (C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari dalam transistor.
3. Basis (B) berguna untuk mengatur arah gerak muatan negatif yang keluar dari transistor melalui kolektor.
Berfungsi sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Selain
itu, transistor biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar dalam
rangkaian elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis,
transistor akan mencapai titik jenuh. Pada titik jenuh ini transistor
mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga
transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus
base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka.
Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut off sehingga tidak ada
arus dari kolektor ke emitor.
Rumus-rumus transistor:
Spesifikasi :
Bi-Polar Transistor
DC Current Gain (hFE) is 800 maximum
Continuous Collector current (IC) is 100mA
Emitter Base Voltage (VBE) is > 0.6V
Base Current(IB) is 5mA maximum
Konfigurasi Transistor
Konfigurasi
Common Base adalah konfigurasi yang kaki Basis-nya di-ground-kan dan
digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT. Pada Konfigurasi Common
Base, sinyal INPUT dimasukan ke Emitor dan sinyal OUTPUT-nya diambil
dari Kolektor, sedangkan kaki Basis-nya di-ground-kan. Oleh karena itu,
Common Base juga sering disebut dengan istilah “Grounded Base”.
Konfigurasi Common Base ini menghasilkan Penguatan Tegangan antara
sinyal INPUT dan sinyal OUTPUT namun tidak menghasilkan penguatan pada
arus.
Konfigurasi
Common Collector (CC) atau Kolektor Bersama memiliki sifat dan fungsi
yang berlawan dengan Common Base (Basis Bersama). Kalau pada Common Base
menghasilkan penguatan Tegangan tanpa memperkuat Arus, maka Common
Collector ini memiliki fungsi yang dapat menghasilkan Penguatan Arus
namun tidak menghasilkan penguatan Tegangan. Pada Konfigurasi Common
Collector, Input diumpankan ke Basis Transistor sedangkan Outputnya
diperoleh dari Emitor Transistor sedangkan Kolektor-nya di-ground-kan
dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT. Konfigurasi Kolektor
bersama (Common Collector) ini sering disebut juga dengan Pengikut
Emitor (Emitter Follower) karena tegangan sinyal Output pada Emitor
hampir sama dengan tegangan Input Basis.
Konfigurasi
Common Emitter (CE) atau Emitor Bersama merupakan Konfigurasi
Transistor yang paling sering digunakan, terutama pada penguat yang
membutuhkan penguatan Tegangan dan Arus secara bersamaan. Hal ini
dikarenakan Konfigurasi Transistor dengan Common Emitter ini
menghasilkan penguatan Tegangan dan Arus antara sinyal Input dan sinyal
Output. Common Emitter adalah konfigurasi Transistor dimana kaki Emitor
Transistor di-ground-kan dan dipergunakan bersama untuk INPUT dan
OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Emitter ini, sinyal INPUT dimasukan ke
Basis dan sinyal OUTPUT-nya diperoleh dari kaki Kolektor.
4) Op Amp - LM741
Op-Amp
adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat
Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda,
Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga
memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada
rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau
Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
Karakteristik penguat ideal adalah:
Gain
sangat besar (AOL >>). Penguatan open loop adalah sangat besar
karena feedback-nya tidak ada atau RF = tak terhingga, serta pada rentang frekuensi yang luas.
Impedansi
input sangat besar (Zi >>). Impedansi input adalah sangat besar
sehingga arus input ke rangkaian dalam op-amp sangat kecil sehingga
tegangan input sepenuhnya dapat dikuatkan.
Impedansi output sangat kecil (Zo <<).
Konfigurasi PIN LM741:
Spesifikasi:
Respons karakteristik kurva I-O:
Sensor Ultraviolet (APDS – 9002)
Sensor yang mendeteksi adanya cahaya terang dan gelap.
Pinout
Spesifikasi
Grafik Respon Sensor
Sensor Kelembaban
Sensor
yang dapat mengukur dua parameter lingkungan sekaligus, yakni suhu dan
kelembaban udara (humidity). Dalam sensor ini terdapat sebuah thermistor
tipe NTC (Negative Temperature Coefficient) untuk mengukur suhu, sebuah
sensor kelembaban tipe resisitif dan sebuah mikrokontroller 8-bit yang
mengolah kedua sensor tersebut dan mengirim hasilnya ke pin output
dengan format single-wire bi-directional (kabel tunggal dua arah).
Spesifikasi :
Output analog
Sensor kelembaban relatif
Akurasi kelembaban: ± 3% rh.
Pasokan 2,7 vdc sampai 5,5 vdc.
Smd.tertutup, dengan / tanpa filter hidrofobik
Pinout
Grafik Respons Sensor
10) DC Voltmeter
DC
Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besar tengangan
pada suatu komponen. Cara pemakaiannya adalah dengan memparalelkan kaki2
Voltmeter dengan komponen yang akan diuji tegangannya.
Berikut adalah Spesifikasi dan keterangan Probe DC Volemeter
11) Baterai
Baterai
merupakan sebuah alat yang mengubah energi kimia yang tersimpan menjadi
energi listrik. Pada percobaan kali ini, baterai berfungsi sebagai
sumber daya atau.
Spesifikasi dan Pinout Baterai
Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v
Output voltage: dc 1~35v
Max. Input current: dc 14a
Charging current: 0.1~10a
Discharging current: 0.1~1.0a
Balance current: 1.5a/cell max
Max. Discharging power: 15w
Max. Charging power: ac 100w / dc 250w
Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s
Ukuran: 126x115x49mm
Berat: 460gr
12) Power Suply
Pencatu daya atau pemasok daya adalah alat listrik yang memasok tenaga listrik ke suatu beban listrik.
Fungsi utama catu daya adalah untuk mengubah arus listrik dari sumber
menjadi tegangan, arus, dan frekuensi yang benar untuk memberi daya pada
beban (load).
Switch adalah suatu komponen jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa perangkat untuk meneruskan data ke perangkat yang dituju.
Pinout
Spesifikasi:
14) Logicstate
Gerbang
Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan
input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan
biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean
sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk
proses berikutnya.
MODUL 1 [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori 5. Percobaan Percobaan ... 1. Tugas Pendahuluan 2. Laporan Akhir MODUL 1 POTENSIOMETER & TAHANAN GESER DAN JEMBATAN WHEATSTONE 1. Pendahuluan [Kembali] Potensiometer adalah sensor yang berfungsi sebagai resistor 3 kaki terminal, dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan. Di terminalnya ada sebuah shaft atau tuas, yang berfungsi sebagai pengatur. Potensiometer sebagai resistor variabel 3 terminal, yang resistansi divariasikan secara manual, untuk mengontrol aliran arus listrik. Struktur potensiometer terdiri dari komponen penyapu (wiper), elemen resistif, dan terminal. Apabila hanya ada 2 terminal digunakan, maka ia akan bertindak sebagai variabel penghambat atau rheostat. Potensiometer tergolong sebagai variabel resistor. Dalam hal ini, potensiometer berfungsi sebagai pembagi tegangan yang bisa disesuaikan. Dengan dem...
MODUL 2 [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori 5. Percobaan Percobaan ... 1. Tugas Pendahuluan 2. Laporan Akhir MODUL 2 OSCILLOSCOPE DAN PENGUKURAN DAYA 1. Pendahuluan [Kembali] Dunia elektronika sangat bergantung pada kemampuan untuk mengukur dan menganalisis sinyal listrik . Osiloskop merupakan alat ukur elektronik yang sangat penting yang digunakan untuk menampilkan bentuk gelombang dari sinyal tersebut. Namun, dalam banyak aplikasi, analisis visual dari bentuk gelombang saja tidak cukup. Kita juga perlu mengetahui jumlah daya yang dikonsumsi atau dihasilkan oleh suatu rangkaian elektronik Osiloskop merupakan alat ukur elektronik yang sangat penting dalam berbagai bidang, seperti elektronika, telekomunikasi, medis, dan fisika. Alat ini memungkinkan pengukuran dan visualisasi bentuk gelombang tegangan dan arus dalam suatu rangkaian elektronik. Pengukuran daya adalah proses penentuan jumlah da...
TUGAS PENDAHULUAN MODUL 1 POTENSIOMETER & TAHANAN GESER DAN JEMBATAN WHEATSTONE Soal no.1 Jelaskan apa itu jembatan wheatstore dan fungsinya ! Jawab: Jembatan Wheatstone adalah rangkaian listrik yang digunakan untuk mengukur nilai resistansi (hambatan) yang tidak diketahui dengan presisi tinggi. Rangkaian ini terdiri dari empat resistor yang disusun dalam bentuk jembatan. Secara sederhana, jembatan Wheatstone adalah susunan rangkaian listrik untuk mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui besarannya. Fungsi utama jembatan Wheatstone adalah untuk mengukur nilai resistansi yang tidak diketahui dengan membandingkannya dengan resistansi yang diketahui. Soal no.2 Jelaskan pengertian potensiometer dan tahanan geser! Potensiometer dan Tahanan Geser Jawab: Potensiometer adalah resistor variabel tiga terminal yang nilai resistansinya dapat diubah dengan memutar atau menggeser tuas. Potensiometer sering digunakan sebagai pengatur volume pada p...
Komentar
Posting Komentar