Laporan Akhir



1. Jurnal [Kembali]

 

JURNAL PRAKTIKUM OSCILLOSCOPE DAN PENGUKURAN DAYA

 

Nama                             :  Dean Aulyanisa

No BP                            :  2410951018

Tanggal Praktikum       :  25 Maret 2025

Asisten                          :  1. Dicky Nurdiasyah

                                                 2. Alvin Ramadhan

 

Oscilloscope

 

1.     Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik

 

Tegangan DC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

5 V

0

Tegangan AC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

5 V

1 ms

1 kHz

 

2.     Membandingkan Frekuensi

 

 

Jenis Gelombang

Frekuensi oscilloscope

 

Frekuensi Generator Fungsi

Sinusoidal

1.000 Hz

1.000 Hz

Gigi gergaji

1.000 Hz

1.000 Hz

Pulsa (Kotak)

1.000 Hz

1.000 Hz


3.     Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous

 

Perbandingan Frekuensi

Frekuensi Generator A

(fy)

Frekuensi Generator B

(fx)

Gambar Lissajous

1 : 1

1.000

1.000

1 : 2

1.000

2.000

                        

2 : 1

2.000

1.000

                        

1 : 3

1.000

3.000

                           

3 : 1

3.000

1.000

                        

2 : 3

2.000

3.000

                        

3 : 2

3.000

2.000

 

 

 

 

4.    Pengukuran Daya Beban Lampu Seri

 

 

Beban

 

Daya Terukur (Watt)

 

V total

 

I total

 

Daya Terhitung (Watt)

1 Lampu

0,0000123

0,41

0,02 mA

0,0000123

2 Lampu

0,0000102

0,51

0,03 mA

0,0000102

3 Lampu

0,000011

0,55

0,02 mA

0,000011

 

5.    Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel

 

 

Beban

 

Daya Terukur (Watt)

 

V total

 

I total

 

Daya Terhitung (Watt)

1 Lampu

0,0007865

6,05 V

0,13 mA

0,0007865

2 Lampu

0,0007284

6,07 V

0,12 mA

0,0007284

3 Lampu

0,0007878

6,06 V

0,13 mA

0,0007878

 

Asisten Pratikum

 

 

(………………………)


2. Prinsip Kerja [Kembali]

OSCILOSCOPE

1.   Kalibrasi oscilloscope

a. Hidupkan oscilloscope dan tunggu beberapa saat sampai pada layar akan muncul berkas elektron

b. Atur posisi sinyal pada layar sehingga terletak di tengah-tengah

c. Hubungkan input kanal A dengan terminal kalibrasi yang ada pada  oscilloscope 

d. Amati bentuk gelombang dan tinggi amplitudonya. 

 

2. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik   

                          Susun rangkaian seperti gambar dibawah

●  Tegangan Searah

a. Atur output power supply sebesar 4 Volt

b. Hubungkan input kanal oscilloscope dengan output power supply

c. Atur saklar oscilloscope pada DC, bacalah dan amati berapa tegangan yang diukur oleh oscilloscope


  Tegangan Bolak Balik

a. Atur generator sinyal pada frekuensi 1 kHz gelombang sinusoidal, dengan besar tegangan 4 Vp-p

b. Kemudian ukur dan amati tegangan ini dengan oscilloscope


 3. Mengukur dan Mengamati Frequency

a. Susun rangkaian seperti gambar dibawah


b.  Hubungkan output dari  function generator dengan input kanal A oscilloscope. Saklar fungsi dari function generator pada posisi sinusoidal

c. Amati bentuk gelombang yang muncul pada layar, kemudian ukurlah frekuensinya. Catat penunjukan frekuensi dari function generator

d. Bandingkan hasil pengukuran frekuensi dengan oscilloscope dengan frekuensi yang ditunjukan oleh function generator 

e. Ulangi langkah b dan c untuk gelombang gigi gergaji (segitiga) dan gelombang pulsa.


 4. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous 

a.  Susun rangkaian seperti gambar dibawah


b.  Atur selektor time base oscilloscope pada posisi XY dan saklar pemilih kanal pada posisi A dan sinkronisasi pada posisi B

c.  Hubungkan sinyal dengan frekuensi yang tidak diketahui pada input A dan sinyal dengan frekuensi yang dapat dibaca pada input B

d.  Atur frekuensi sinyal pada kanal A, sehingga diperoleh gambar seperti salah satu dari gambar 2.1. Kemudian amati berapa perbandingan frekuensinya. Bacalah penunjukan frekuensi generator

e.  Ulangi langkah b dan c untuk frekuensi yang lain dan catat hasilnya dalam bentuk gambar gelombang Lissajous
f.    Atur perbandingan X:Y pada 1:1, 1:2, 1:3, 2:1, 2:3, 3:1, 3:2


PENGUKARAN DAYA

5.  Mengukur Daya Satu Fasa



a. Buat rangkaian seperti Gambar diatas dengan sumber AC dan beban 25 watt
b. Ukur daya yang terbaca pada wattmeter
c. Ulangi untuk beban yang berbeda-beda sesuai dengan Tabel
d. Catat penunjukan dari wattmeter

 5. Pengukuran Daya Beban Lampu Seri



                    Prinsip Kerja :
                Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah dengan membuat rangkaian seperti yang terdapat pada modul, yaitu rangkaian lampu seri dan kemudian masing-masing beban diberi daya sebesar 25 watt dan dijalankan. Barulah dapat diukur daya yang terbaca pada wattmeternya.
dengan langkah
a. Buat rangkaian seri seperti Gambar diatas dengan sumber AC dan beban 25 watt
b. Ukur daya yang terbaca pada wattmeter
c. Ulangi untuk beban yang berbeda-beda sesuai dengan Tabel
d. Catat penunjukan dari wattmeter



Rangkaian daya beban lampu seri
                 6. Pengukuran Daya Beban Lampu Paralel


                            Prinsip kerja :
                                Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah dengan membuat rangkaian seperti yang terdapat pada modul, yaitu rangkaian lampu paralel. Kemudian masing-masingnya di berikan beban sebesar 25 watt dan dijalankan. Barulah dapat diukur daya yang terbaca pada wattmeternya.
dengan langkah
a. Buat rangkaian paralel seperti gambar diatas dengan sumber AC dan beban 25 watt
b. Ukur daya yang terbaca pada wattmeter
c. Ulangi untuk beban yang berbeda-beda sesuai dengan Tabel
d. Catat penunjukan dari wattmeter



3. Video Percobaan [Kembali]

1.     Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik
 

 


2.     Membandingkan Frekuensi
 


3.     Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous


4.     Pengukuran Daya Beban Lampu Seri
 

5.     Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel
 

 

4. Analisa[Kembali]

Analisa Modul 2 Oschiloscope dan pengukuran daya

1. Mengapa perlu dilakukan kalibrasi sebelum osiloskop digunakan?
Jawab :
 Karena untuk menjaga fungsi dan juga hasil pengukuran gelombang sinyal listrik tetap akurat dan sesuai dengan standar.

2. Jelaskan perbedaan tegangan AC dan DC pada osiloskop berdasarkan amplitude, frekuensi dan perioda!
Jawab :

Faktor pembeda

Ac

Dc

Frekuensi

Jumlah gelombang terjadi dalam satu sekon dengan satuan hz

Bernilai 0

Perioda

Waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya satu gelombang penuh

Tak berlaku

Amplitudo

Gelombang yang berosilasi sekitar Tengah di mana ini adalah nilai puncak dari gelombangnya yang terukur dari puncak ke puncak yang naik turun secara periodik

Muncul sebagai garis lurus yang amplitudo nya konstan

 

3. Jelaskan macam-macam gelombang berdasarkan generator fungsi dan frekuensi!
Jawab :

a. Gelombang sinusoidal

 adalah gelombang berbentuk mengikuti fungsi sinus yang amplitudonya berfluktuasi secara sinusoida

b. Gelombang persegi atau pulsa

 adalah gelombang yang berbentuk kotak dengan dua tingkat tegangan beda yang terdiri dari dua garis vertikal dan 2 horizontal 

c. Gelombang segitiga 

gelombang yang berbentuk seperti segitiga dengan dua sisi miring yang sama nilainya 

d. Gelombang gergaji yaitu gelombang yang berbentuk seperti gigi gergaji yang terdiri dari satu sisi miring dan satu sisi vertikal 


4. Bandingkan nilai daya yang terukur  dan nilai daya yang terhitung pada pengukuran daya beban lampu seri !
Jawab :
    Pada pengukuran daya beban lampu seri, arus yang mengalir sama setiap tahanan dan tegangan setiap tegangan berbeda. Secara teori, daya terukur seharusnya sama dengan daya terhitung. Daya terhitung dihitung dengan rumus (P = V x I). Namun, terjadi beberapa kesalahan dalam pengukuran yang disebabkan oleh kesalahan pembacaan atau perhitungan dan kerugian daya pada kabel atau sambungan.


5. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu parallel !
Jawab :
    Pada pengukuran daya beban lampu parallel, tegangan pada tiap hambatan cenderung sama, namun nilai arusnya juga cenderung sama. Seharusnya secara teori, nilai arus berbeda karena terjadi pembagian arus pada rangkaian parallel. Secara teori, daya terukur seharusnya sama dengan daya terhitung (P = V x I). Kesalahan yang terjadi pada pengukuran terjadi karena beberapa faktor diantaranya arus bocor dalam rangkaian dan ketidakakuratan instrumen pengukuran.

5. Download File[Kembali]

Download file Laporan Akhir disini

Download file Tugas Pendahuluan disini

Download Video Analisa disini

Download Video Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik disini 

  Download Video Membandingkan Frekuensi disini

Download Video  Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous disini
Download Video Pengukuran Daya Beban Lampu Seri disini
 Download Video Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel disini


 

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Pendahuluan